Pelatihan Pemasaran Online untuk warga hagu selatan kota lhokseumawe

OLG Indonesia, Pertemuan kali ini kami akan membahas tentang apa itu, dan bagaimana cara pemasaran online. Dewasa ini pemasaran online bukanlah kata asing lagi di telinga kita. Semua orang pasti tahu apa itu pemasaran online, sekali pun ada di antara kita yang belum pernah berbelanja di situ.

Khususnya kata "belanja" tentu sangat familiar di telinga kaum ibu-ibu, kenapa tidak, belanja adalah hobby kaum Hawa dan petaka bagi kaum Adam. Makanya seorang suami selalu berusaha menjauhkan istri dari pasar, sejauh mungkin. Pasar itu  memang ramai dan asyik akan tetapi sangat horor buat para suami. Kalau ada yang tidak percaya, sentuh saja dada suami Anda ketika Anda melewati toko baju. Pasti rasanya panas, serupa gunung yang sudah tahap siaga satu. Duerr!!!!

Nah! Berbicara belanja tentu tidak lepas dari pasar, konsumen dan harga. Pada pertemuan kali ini peserta pelatihan yang cantik-cantik ini ingin merubah image pasar yang menakutkan itu.

Caranya adalah dengan cara mereka menjadi pemasaran itu sendiri. Bagaimana caranya, apakah harus punya ruko terlebih dahulu. Jawabnya, tentu tidak!

Pasar online adalah salah satu pasar terbesar di dunia saat ini. Dalam rangka pertemuan kali ini kami ditugaskan untuk memberikan pencerahan apa dan bagaimana pasar online itu berkerja. Dalam kesempatan kurang lebih dua jam pertemuan kali ini, saya menjelaskan cara berjualan online dan mendapatkan manfaat dengan iming-iming keuntungan tentunya.

Pertama yang harus disadari oleh ibu-ibu semua yang berada di ruangan ini, bahwa Anda sedang menggenggam satu pintu toko di tangan Anda masing-masing. Itulah gadget, pintu masuk ke pasar online. Singkat saja, pada pertemuan kali ini, banyak hal yang harus kami jelaskan. Hampir seluruh peserta aktif bertanya. Harapan kami seusai pelatihan ini, seluruh peserta pelatihan bisa langsung membuka pintu toko masing-masing. Selamat berkarya ibu-ibu peserta pelatihan yang kami banggakan. 

Di sesi-sesi pelatihan kami selalu menyempatkan waktu untuk berfoto bersama, di samping perlu, acara foto memang selalu digandrungi peserta terutama cewek-cewek. Dari situ aku ikut meramaikan dokumentasi acara yang biasanya dilakukan di penghujung acara. 

Sebagai pemateri yang diberi waktu terbatas, kami selalu berusaha tampil maksimal. Tujuannya agar peserta pelatihan benar-benar dapat menyerap materi yang aku sampaikan. Di setiap pertemuan kami selalu menyelipkan gurauan ketika berhadapan dengan peserta, biasanya peserta akan lebih rileks dan tidak jenuh. 

Berada di ruangan tertutup ada kalanya membuat peserta cepat bosan, apalagi materi yang kita sampaikan sedikit rumit meskipun pada dasarnya sederhana. Nah! Di ujung acara ibu-ibu berteriak histeris kala mereka berhadapan dengan kamera. 

Sepertinya kamera memang lebih menarik dari pelajaran apapun. Mungkin karena kamera sekarang sudah canggih, berkerja serupa salon kecantikan yang merias cewek-cewek keliatan cantik dan putih.

Ah! kami cuma bercanda kok teman teman, jangan ada yang tersinggung, ya. Kalau mau jujur ya, semua peserta pelatihan cantik-cantik kecuali aku. He he e.. ..